A. Pendahuluan
Komunikasi
merupakan cara manusia untuk menyampaikan informasi. Pada dasarnya, komunikasi
merupakan proses dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang
saling dipahami. Komunikasi tidak terbatas pada penggunaan bahasa verbal,
tetapi juga terkait dengan ekspresi, bahasa tubuh, seni, dan teknologi.
Kemampuan
berkomunikasi harus diiringi dengan kemampuan berkolaborasi, terutama dalam
jaringan. Kolaborasi dalam jaringan tidak hanya sebatas bekerja sama, tetapi
dituntut toleransi dalam menerima ide/gagasan dan manajemen penyelesaian tugas
dalam jaringan dalam menyelesaikan permasalahan.
Untuk
membekali peserta didik ketika berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi informasi
atau berinteraksi dengan orang lain di berbagai belahan bumi, perlu dibekali
dengan etika sebagai warga digital dalam materi kewargaan digital
(digitalcitizenship).
Intimidasi
(bullying) adalah perilaku agresif yang tidak diinginkan di kalangan anak usia
sekolah yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan. Intimidasi mencakup
tindakan seperti membuat ancaman, menyebarkan informasi palsu, menyerang
seseorang secara fisik, atau verbal dan mengucilkan seseorang dalam kelompok.
Perilaku ini diulang, atau berpotensi untuk diulang, dari waktu ke waktu kepada
korban yang dianggap lemah.
Terdapat
tiga jenis intimidasi sebagai berikut:
- Intimidasi
verbal, yaitu dengan mengatakan atau menuliskan
suatu hal yang bermakna tertentu. Intimidasi verbal meliputi menggoda,
memberikan panggilan nama yang tidak pantas, mengomentasi yang tidak
pantas, mengejek, dan mengancam
- Intimidasi
sosial, yang terkadang menyakiti reputasi atau
hubungan seseorang. Intimidasi sosial meliputi meninggalkan seseorang
dengan sengaja, mengatakan kepada siswa lain untuk tidak berteman dengan
seseorang, menyebarkan rumor tentang seseorang, dan memalukan seseorang
didepan umum
- Intimidasi
fisik, yaitu perbuatan menyakiti tubuh atau harta
benda seseorang. Intimidasi fisik meliputi
menekan/menendang/menjepit/mendorong, meludah, mengambil atau
menghancurkan barang seseorang, dan gerakan lainnya dengan kasar yang
disebabkan anggota tubuh
Untuk
menanggulangi tindakan intimidasi seorang individu mendorong diri untuk
mengambil tindakan positif dan berperan aktif dalam memberantas segala jenis
intimidasi.
Berikut
ini merupakan beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari/
menyikapi/memberantas intimidasi cyber:
1.
Hargai dan hormatilah orang lain, sebagaimana anda
ingin diperlukan oleh orang lain.
2.
Berinteraksi dan terlibat secara daring dengan
orang-orang yang bijaksana dan berfikir konstruktif.
3.
Tidak menggunakan sekadar nama panggilan, nama
penghinaan, atau menggunakan nama lain terkait dengan privasi seseorang.
4.
Menghargai semua pandangan dan pendapat meskipun
pendapat yang berlawanan.
5.
Menentang perilaku interaksi daring yang
menggunakan kata-kata kasar atau kurang senonoh. Jika perlu laporkan kepada
pihak yang bertanggung jawab.
6. Bertingkah laku bijak selama berinteraksi daring, seperti berpikir sebelum merespon pesan, surel, atau pos yang didapat
B. Peran
Teknologi Bagi Manusia
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia. Pada mulanya kita mengenal teknologi analog yang dasarnya adalah sistem manual
yang sederhana dengan program tertentu saja.
Proses pengiriman sinyalnya dalam bentuk gelombang kontinu untuk mentransmisikan suara dan gambar. Sedangkan pengembangan dari teknologi analog, yang sekarang ini kita kenal adalah teknologi digital yang kemudian dikembangkan pada level lebih lanjut menjadi e-collaboration atau collaborative technologies.
C. Makna
Kolaborasi Teknologi
Kolaborasi Teknologi adalah suatu bentuk interaksi, diskusi, kompromi, kerjasama yang berhubungan dengan individu, kelompok atau beberapa pihak lainnya, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan melibatkan teknologi di dalamnya.
D. Jenis
Kolaborasi
1. Berdasarkan Cara Pembentukan dan Tujuan
Kolaborasi
a)
Kolaborasi Tim
Kolaborasi Tim adalah kolaborasi yang
dilakukan dalam tim kerja dengan masing-masing anggota rim mempunyai tugas,
batasan waktu, dan tujuan yang sudah dinyatakan secara jelas.
Contoh: Guru membentuk Tim kerja yang terdiri dari
5 anak dan diberikan tugas untuk mengembangkan program dalam bentuk game. Untuk
menyelesaikan proyek tersebut, tim harus membagi tugas ke masing-masing anggota
tim.
b) Kolaborasi Komunitas
Kolaborasi komunitas adalah kolaborasi
yang dilakukan karena adanya kesamaan minat dan ketertarikan dari anggota
komunitas.
Contoh: Komunitas pengguna Linux menggembangkan
software gratis.
c) Kolaborasi Jaringan
Kolaborasi jaringan adalah kolaborasi yang
dibangun karena adanya hubungan atau ikatan yang sudah dibangun
terlebih dahulu. Jaringan tersebut dibangun berdasarkan berbagai ikatan
tertentu, seperti hubungan kerja, sahabat, kolega, teman sekolah, keluarga atau
kesamaan kepentingan.
Contoh: Organisasi seperti hotel, jasa
transportasi, restoran, penyedia jasa aktivitas wisata dan biro perjalanan,
membangun jaringan untuk membangun industri pariwisata setempat.
2. Berdasarkan Metode atau Perangkat
a). Kolaborasi Sederhana
Kolaborasi sederhana dilakukan dalam bentuk
dialog, pemberian pesan, dan memberikan umpan balik terhadap pekerjaan.
Kolaborasi jenis ini dapat dilakukan dengan menggunakan media komunikasi,
seperti aplikasi messenger, chatting dan video konferensi.
b) Kolaborasi Dokumen
Kolaborasi dokumen adalah kolaborasi yang dilakukan
untuk menghasilkan dokumen yang menjadi hasil dari kerja sama yang
dilakukan.
Contoh: Kamu bekerja secara tim untuk menyelesaikan
laporan praktikum IPA. Pada kolaborasi jenis ini akan dibutuhkan sharing
dokumen antara anggota tim.
c) Kolaborasi Struktur
Kolaborasi terstruktur mempunyai prosedur,
aturan dan batasan yang harus diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat.
Contoh: Kolaborasi antar pemasok (supplier), produsen, distributor, dan penjual (retailer). Masing – masing pihak terlibat dalam kolaborasi dengan aturan, prosedur dan batasan yang sudah disepakati.
E. Teknologi
Pendukung Kolaborasi
Beberapa
teknologi yang tersedia untuk mendukung keperluan kolaborasi di era teknologi
saat ini banyak perangkat lunak atau platform, diantaranya sebagi berikut.
a) Aplikasi
Rapat Online
Aplikasi
rapat online adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan konferensi melalui
jaringan internet.
Contoh:
GoToMeeting, Skype, Google Hangouts, Facetime
b) Aplikasi
Pengirim Pesan
Saat ini
banyak aplikasi pengiriman pesan yang dapat digunakan baik dari perangkat
komputer personal maupun dari perangkat mobile. Beberapa aplikasi dilengkapi
dengan fitur artificial intellegence yang memungkinkan
pengguna melakukan pencarian dihistori yang tidak terbatas. Fitur ini juga
memiliki kemampuan untuk memperkirakan jawaban pengguna sehingga akan
mengurangi waktu yang digunakan untuk mengetik pesan.
Contoh:
WhatsApp, Line, Chanty, Slack, dll
c) Pengelola
Email
Aplikasi
pengelola email adalah aplikasi yang digunakan untuk menerima, membaca,
mengirimkan, dan mengelola email.
Contoh:
Mailbird, Hiri, Opera mail, mozilla Thunderbird, Microsoft outlook.
d) Perangkat
Lunak untuk Desain
Ketika
bekerja dengan proyek desain, kita perlu berkolaborasi dengan kolega dalam satu
tim ataupun dengan klien yang menjadi pelanggan kita. Untuk memudahkan
pengerjaan proyek desain yang bersifat kolaborasi kita memerlukan perangkat
lunak yang dapat mengakomodasi kolaborasi kerja.
Contoh:
Invision, Mural, Concept Inbox, Cage, Viewflux, Zeplin, Preview, Red Pen,
GoVisually, Logo maker, dan Fluid UI
e) Perangkat
Lunak Dokumen
Saat ini
banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat dokumen dengan cara
kolaborasi. Aplikasi tersebut pada umumnya dilengkapi dengan kemampuan untuk
mengedit dokumen secara real time, sharing dokumen dan fitur untuk bekerja
secara kolaborasi.
Contoh:
Google Docs, Office Online, Etherpad dan Zoho
f) Berbagi
file
Banyak
aplikasi untuk berbagi file diantaranya: Google Drive, DropBox, OneDrive,
HightTail, MediaFire dan SugarSyinc. Beberapa aplikasi dilengkapi dengan fitur
sinkronisasi online, artinya setiap perubahan yang dilakukan dikomputer kamu
akan diikuti oleh perubahan dari dokumen yang disimpan di Cloud.
g) Perangkat
Lunak untuk Manajemen Proyek
Ketika
bekerja dengan anggota tim, ada baiknya pimpinan proyek dapat mengetahui
perkembangan setiap pekerjaan (task) yang dilakukan dan apa yang sedang
dikerjakan oleh setiap anggota tim. Oleh karena itu diperlukan aplikasi yang
dapat mengelola pekerjaan-pekerjaan yang ada dan anggota tim yang terlibat.
Contoh aplikasi untuk mengelola proyek: Asana, Podio, Trello, BaseCamp, ProofHub, Wrike, LiqidPlanner, WorkflowMaz, dan Zoho Projects.