A.
Mengingat Kembali
tentang Media Sosial
Media sosial merupakan program yang
dibuat untuk melakukan interaksi secara online
sesama penggunanya. Penggunanya mampu berbagai informasi dan berkomunikasi
tanpa ada batasan jarak dan waktu. Seiring berkembangnya teknologi, banyak
media sosial baru yang diciptakan dengan jenis yang beragam. Media sosial dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, seperti collaborative project yang menyediakan
konten yang dapat diakses dan diedit oleh penggunanya, blog dan microblog yang
dapat membuat penggunanya berbagi informasi atau catatan dalam berbagai bentuk,
social networking sites yang dapat
menghubungkan penggunanya dan saling berinteraksi dengan pengguna lain yang
memiliki kesamaan aktivitas atau ketertarikan pada suatu hal, content cummunitites yang dapat berbagi
konten video ataupun foto, virtual game
worlds dan virtual social worlds yang
mampu membuat penggunanya untuk bermain game
dan besosialisasi secara virtual dengan pengguna lainnya.
Banyaknya
media sosial yang digunakan oleh manusia dapat menimbulkan dampak positif dan
negatif bagi penggunanya. Untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan media
sosial, setiap orang perlu menggunakan media sosial secara bijak sehingga tidak
akan merugikan orang lain. Selain itu, media sosial dapat dimanfaatkan untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan pengguna lain.
B. Keamanan Data dan Informasi
Menurut Harold F.
Tipton, Keamanan biasanya digambarkan sebagai kebebasan dari bahaya atau
sebagai kondisi keselamatan. Keamanan komputer, secara rinci adalah
perlindungan data di dalam suatu sistem melawan terhadap otorisasi tidak sah,
modifikasi, atau perusakan dan perlindungan sistem komputer terhadap penggunaan
tidak sah atau modifikasi.Keamanan informasi adalah cabang studi dari teknologi
informasi yang mengkhususkan diri untuk mempelajari metode dan teknik untuk
melindungi informasi dan sistem informasi dari akses, penggunaan, penyebaran,
perusakan, perubahan, dan penghancuran tanpa otorisasi yang sah.
Ada tiga aspek utama
dalam keamanan data dan informasi.
- Privacy/Confidentiality
yaitu usaha menjaga data informasi dari orang yang tidak berhak mengakses
(memastikan bahwa data atau informasi pribadi kita tetap pribadi).
- Integrity yaitu usaha untuk menjaga data
atau informasi tidak diubah oleh yang tidak berhak.
- Authentication yaitu usaha atau metoda
untuk mengetahui keaslian dari informasi, misalnya apakah informasi yang
dikirim dibuka oleh orang yang benar (asli) atau layanan dari server yang
diberikan benar berasal dari server yang dimaksud.
Elemen
Keamanan Data dan Informasi
●
Keamanan informasi harus sejalan dengan misi
organisasi
●
Keamanan informasi merupakan bagian integral
dari praktik manajemen yang baik
●
Keamanan informasi harus efektif dalam hal harga
●
Tanggung jawab dan kewenangan keamanan informasi
harus dijelaskan secara eksplisit
●
Pemilik sistem memiliki tanggung jawab keamanan
diluar organisasinya
●
Keamanan informasi memerlukan pendekatan yang
komprehensif dan terintegrasi
●
Keamanan informasi harus dievaluasi ulang secara
periodik
●
Keamanan informasi dibatasi oleh faktor sosial
Kemungkinan
Data anda dapat hilang dengan berbagai cara:
● Komputer mungkin rusak karena masalah hardware.
Semua harddisk kapan‐ kapan akan rusak. Semua! Tidak ada yang terjamin selama
keabadian. Kerusakan lebih dini bila ada gangguan listrik, naik‐turun voltase,
petir, atau lingkup yang panas, lembab dan berdebu (tanpa AC).
● Data dapat dihancurkan
oleh masalah software – misalnya oleh
crash di program atau di Windows.
● Data dapat dihancurkan oleh virus. Sayangnya,
virus sangat biasa di Indonesia, tendensi naik. Usaha pencegahan virus pada
umumnya kurang.
● Data dapat dihapus secara sengaja atau tidak
sengaja. Tidak semua pegawai mengerti komputer, sehingga dapat menghapus data
anda secara tidak sadar. Dan tidak semua pegawai jujur.
●
Komputer dapat terbakar, terbanjir (atap yang
rusak) atau dicuri.
Jenis-jenis ancaman terhadap Keamanan Data
dan Informasi
1. Error dan kesalahan data.
Dalam pengolahan data kita sering melakukan kesalahan input dan
adanya error pada sistem
2. Penipuan dan pencurian data.
Adanya pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan data dan
informasi untuk hal-hal negatif yang akan merugikan pihak pemilik data atau
informasi.
3. Sabotase pegawai.
Dalam hal ini semua pegawai dalam satu perusahaan sepakat untuk
tidak bertanggung akan akan kebaradaan informasi atau data yang penting dalam
perusahaan itu.
4. Kegagalan dukungan infrastruktur.
Infrastuktur atau fasilitas untuk keamanan data dan informasi
kurang memadai
5. Serangan hacker jahat.
Adanya serangan hacker ke pusat data base dan informasi kita.
Dimana para hacker disini biasanya akan mengacaukan, mengubah, menghapus
data-data kita dan tentunya akan sangat merugikan kita.
6. Program berbahaya.
Program-program berbahaya ini biasanya dapat merusak sistem
informasi kita dan kadang kita tidak dapat menggunakan sistem informasi kita
lagi. Misalnya virus.Virus dapat membahayakan integritas dan keamanan data
dengan cepat dalam suatu sistem peyimpanan. Sebuah virus baru dan tidak dikenal
yang masuk melewati pertahanan lain mungkin berakhir di dalam system
peyimpanan. Jika ini merupakan virus yang merusak, hal ini menulari, merusak
atau menghancurkan sejumlah data yang besar sebelum hal itu terdeteksi. Sebuah
virus komputer adalah sebuah kode yang dapat dijalankan yang ditegaskan oleh
kemampuannya untuk menjiplak. Bentuk lain dari tipe virus termasuk kemampuan
masuk ke dalam komputer tanpa sepengetahuan. Selama bertahun-tahun, jumlah
virus yang diketahui telah melampaui angka 50,000, dan mereka telah menjadi
lebih cepat, lebih pandai dan lebih susah untuk dihapus. Mereka dapat
menempelkan mereka sendiri terhadap jenis-jenis file dan berkembang lebih
efisien, dalam cara-cara yang berbeda. Munculnya virus global akhir-akhir ini
seperti Love Letter, Anna Kournikova dan Naked Wife Trojan telah menunjukkan
betapa efektifnya kode jahat tersebut.
C. Kejahatan Siber
Kejahatan
siber atau kerap dikenal dengan cyber
crime merupakan tindak perilaku kejahatan berbasis komputer dan
jaringan internet. Pelaku dari kejahatan siber biasanya akan meretas sistem
untuk memperoleh data korban yang bersifat privasi. Terdapat berbagai jenis
tindak kejahatan siber. Berikut empat jenis tindak kejahatan siber:
1.
Penipuan Phising
Seperti namanya, phising yang
dapat diartikan pelaku “memancing” para korbannya untuk memberikan identitas
dan informasi pribadi. Banyak orang yang tak sadar sedang terkena
penipuan phising karena
pelaku yang pintar berbicara dengan “memancing” pertanyaan-pertanyaan jebakan
kepada korban.
2.
Peretasan
Peretasan merupakan upaya menyusup kepada sistem komputer tanpa izin. Beberapa
hal yang biasa dilakukan para peretas yaitu membobol sistem, mencuri data
pribadi, dan data keuangan.
3.
Cyber Stalking
Cyber Stalking atau Penguntitan siber merupakan penggunaan
internet dan teknologi lainnya untuk menguntit atau meneror korban. penguntit
akan melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Selain membuat korban merasa
terganggu, perilaku penguntit tersebut dapat pula membahayakan nyawa korban.
4.
Cyber Bullying
Cyber Bullying merupakan perundungan atau penindasan yang
dilakukan secara online melalui
internet dan teknologi lainnya. Biasanya hal ini terjadi pada kolom komentar di
berbagai media sosial.
1 Komentar
terimakasih pak
BalasHapus