Ticker

6/recent/ticker-posts

X.1.1.4. Kegiatan Belajar 4

 Test Formatif 4

Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Misalnya anak akan dihukum karena terlambat datang ke sekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi tidak mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsistenan ke tika ada orang dewasa yang melanggar aturan kita anggap itu hal yang biasa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka untuk tidak konsisten. Pertanyaan:

  1. Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri anda sendiri!
  2. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap keberhasilannya

 

Jawab :

  1. Pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri sendiri antara lain dengan pendekatan proses dimana kita diingatkan lagi, kesadaran diri pribadi bahwa kita merupakan guru panutan bagi peserta didik sehingga selalu menerapkan konsistensi dalam berpikir, berucap, dan berperilaku yang menunjukkan sebagai guru yang berintegritas, karena guru memiliki peran sebagai lokomotif dalam perbaikan moral bangsa dan memberi manfaat untuk pribadi dan berdampak sosial serta menularkan karakter yang baik pada peserta didik. Misalnya pembinaan karakter guru, sanksi materiil, sehingga peserta didik terinspirasi dan dapat meniru sikap-sikap baik yang telah kita lakukan.
  2. Upaya yang dapat dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas antara lain :

·     menjaga komitmen terhadap aturan yang sudah diterapkan

·     membuat keputusan yang adil dari setiap yang terjadi

·     mempraktikkan tanpa menghakimi

·     memberi kredit di tempat yang seharusnya

·     berkomunikasi dengan jujur

·      sistem yang mengedepankan objectivitas dan keseimbangan dengan pertimbangan dari semua elemen yang terkait

Selama ini kita hanya mengandalkan hukuman dan hadiah agar anak berperilaku baik atau berintegritas padahal cara yang seperti itu justru akan mendorong anak untuk berkamuflase dan berperilaku baik untuk menghindar dari hukuman dan mendapatkan reward. Artinya kemurnian dan keihklasan dirinya untuk berperilaku baik berkurang, seharusnya kesadaran bahwa berbuat baik itu akan menguntungkan dirinya maupun orang lain.

Buat narasi pendek tentang hukuman di sekolah menurut pendapat anda dan bagaimana efeknya secara jangka panjang?

Jawab :

Sebenarnya dalam rangka menerapkan perilaku baik atau integritas kepada peserta didik adalah dengan proses dari penanaman pengetahuan dan pemaksaan untuk berbuat baik dan untuk tidak melakukan keburukan, serta hukuman dan hadiah merupakan cara yang efektif dalam pembentukan manusia yang berintegritas. Salah satu cara untuk mewujudkan itu semua adalah dengan membuat catatan perkembangan siswa baik itu pelanggaran maupun prestasi sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk berkembang dengan baik dengan diikuti proses pembinaan secara terus menerus dan pendekatan secara intens serta penyadaran tentang dampak dari setiap perbuatan. Hukuman dan hadiah sebenarnya sudah menjadi sebuah hal umum bagi semua kalangan manusia, khususnya di masyarakat sehingga hal itu dapat menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk berkembang dengan baik dengan diikuti proses pembinaan dan penyadaran tentang dampak dari setiap perbuatan yang mereka lakukan. Maka dengan catatan siswa yang terstruktur dapat menjadikan pedoman kesadaran integritas bagi peserta didik itu sendiri terhadap apa yang sudah ia lakukan sehingga menimbulkan kesadaran bahwa setiap perbuatan akan ada dampaknya bagi diri sendiri maupun lingkungan.